Proses Pembentukan Tulang
Tulang
adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh.
Terdiri atas hanpir 50 persen air. Bagian padat selebihnya terdiri atas
berbagai bahan mineral, terutama garam kalsium 67 persen, dan bahan seluler 33
persen. Struktur tulang yang dapat dilihat dengan mata telanjang adalah
struktur kasar, dan dengan pertolongan mikroskop dapat diperiksa struktur
lainnya.
Proses pembentukan
tulang disebut osifikasi. Osifikasi pertama kali terjadi didiafisis ( batang ),
yaitu pusat osifikasi primer, pada akhir masa embrionik. Pada waktu lahir,
sebagian besar diafisis telah mengalami osifikasi, sedang epifisis masih berupa
kartilago ( tulang rawan ). Osifikasi sekunder baru berlangsung pada
tahun-tahun pertama usia bayi. Karena osifikasi dari dua arah, dari epifisis
dan diafisis, hanya daerah di tengah-tengah kedua daerah itulah ( lempeng
epifisis ) yang masih berupa kartilago. Kartilago ini akan terus berproliferasi
yang dibarengi dengan osifikasi. Saat seluruh lempeng epifisis telang mengalami
osifikasi, berarti masa pertumbuhan tulang telah berhenti.Pembentukan tulang
dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan yang
berkembang menjadi tulang keras. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan
pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium dan
menyimpannya pada jaringan tersebut. Osifikasi atau yang disebut dengan
proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan
berlangsung sampai dewasa sekitar
umur 30-35 tahun.
Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah
tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak
mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas. Pembentukan tulang rawan
terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan
( kartilago ). Mula-mula pembuluh
darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang
sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu
lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Poriosteum
adalah membrane vascular fibrus yang melapisi tulang. Pembuluh darah sangat
banyak dijumpai di dalamnya dan membran itu melekat erat pada tulang. Bersamaan
dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang
disebut juga pusat osifikasiprimer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian
pecah sehingga terjadi kenaikan pH ( menjadi basa ) akibatnya zat kapur
didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulangrawan
dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi
degenerasi ( kemunduran bentuk dan fungsi ) dan pelarutan dari zat-zat interseluler
( termasuk zat kapur ) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga
terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah
akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder,
terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan
dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu
tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama
pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian
hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan
demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang.
Pada pertumbuhan diameter ( lebar ) tulang, tulang didaerah rongga sumsum
dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang
bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di
daerah permukaan.Osifikasi ini biasanya terjadi pada tulang-tulang pipih.
Osifikasi ini terjadi pada sel-sel mesenkim dan berlangsung dalam suatu membran
yang dibentuk oleh sel-sel mesenkim itusendiri. Sel-sel mesenkim yang telah
berkondensasi berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai mensekresikan
matriks dan substansi interselular. Osteoblast yang dikelilingi oleh matriks
menjadi osteocyte. Pada diafisis, sel-sel kartilago mengalami tiga hal, yaitu
hipertropi, kalsifikasi matriks sertakematian sel-selnya. Selain itu,
perichondrium akan mengalami vaskularisasi sehingga sel-sel kartilago akan
berubah menjadi osteoblast. Perichondrium pun sekarang disebut periosteum.
Pemanjangan tulang berlangsung hanya
pada perbatasan antara diafisis dan epifisis ( lempeng epifisis ). Hal ini dikarenakan hanya sel-sel kartilago di
bagian inilah yang mampu berproliferasi.Mendekati diafisis, sel-sel ini
mengalami hipertropi dan matriksnya akan mengalami kalsifikasi. Jenis osifikasi
ada dua macam yaitu Osifikasi Intramembranosa ( osifikasi desmal ) dan
Osifikasi Intracartilaginosa ( osifikasi endokondral ). Tulang dibentuk selama pembentukan intramembran disebut
tulang membran , atau kadang-kadang tulang dermal , dan tulang terbentuk selama
pembentukan endochondral disebut tulang rawan.
1.
Osifikasi
Intramembranosa ( osifikasi desmalis/osifikasi primer )
yaitu
suatu proses penulangan secara langsung. Osteoblast yang tumbuh menjadi
osteosit akan mempengaruhi zat-zat disekitarnya (matriks) yang mula-mula cair
akan menjadi kental, kemudian membentukosteoid. Osteoid akan mengeras karena
proses pengapuran (cakification), sehingga akan mengurung osteosit. Disinilah
mulai terbentuk pulau tulang pertama, dan tempat proses inidisebut titik
penulangan (punctum ossification). Contoh tulang yang pembentukannya
melaluiproses ini pada umumnya terjadi pada tulang pipih misalnya os frontalis,
os parietalis.
2.
Osifikasi
Intracartilaginosa ( osifikasi endochondralis/osifikasi sekunder )
yaitu
suatu prosespenulangan tidak langsung, selalu didahului dengan terbentuknya
tulang rawan (cartilago) dan prosesnya lebih kompleks. Jaringan mesencym
mula-mula membentuk tulang rawan hyaline yang sekaligus merupakan pola tulang
yang akan dibentuk. Pertumbuhan sampai menjadi tulang berlangsung melalui tahap
berikut :
v Pertumbuhan sel-sel tulang rawan:
sel-sel mesencym menjadi sel calon tulang rawan(chondroblast) kemudian melanjut
menjadi sel tulang rawan (chondrocyte).
v Perbanyakan dan pembesaran
chondrocyte yang berderat-deret menurut poros panjang tulang.
v Pengapuran matriks tulang rawan
v Pergantian tulang rawan yang
mengapur dengan tulang secara proses penulangan langsung.
v Proses ini umumnya dimulai dari
kedua ujung bakal tulang ( bakal epiphyse ), sedang ditenhabatang tulang yang
juga merupakan pusat penulangan prosesnya berlangsung secara primer. dengan
demikian tulang yang proses pembentukannya secara tidak langsung
sekurang-kurangnya memiliki tiga punctum osifikasi.
Daftar Pustaka
( diakses pada 12 oktober 2013 )
Pearce, Evelyn C,
Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, ( Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2013
)
0 komentar:
Posting Komentar